Monday, June 27, 2011

Penanda Kunci crochet

Pernahkah kamu kesulitan menemukan kunci yang tepat di antara 'serombongan' kunci yang lain?  Kalau aku sih, sering, hehehe. Beberapa kali aku kepikiran untuk membeli penanda kunci yang bisa melar itu, tapi dipikir-pikir.... masa dari mengingat-ingat kunci yang mana untuk pintu yang mana, menjadi kunci warna apa untuk pintu yang mana. Makanya aku tadinya ingin menandai satu kunci aja.  Tapi yang murah biasanya satu paket isinya buanyak, dan yang isinya cuma dua mahal banget.


Tapii... aku kan bisa merenda ;)  Dimulai dari 'chain' pendek, dilanjutkan dengan beberapa baris ' single crochet'  sampai ukurannya tepat.  Jangan dipotong dulu benangnya sebelum dipasang, lalu tarik benangnya sampai kencang.  Selesai deh! Penanda kunci yang unik, hanya milik kamu.

Crocheted key topper

Have you ever experienced the difficulty of finding the right key out of a bundle of similar keys?  I certainly have.  I was thinking more than once to grab one of those elastic key toppers packages, but then again, I was not sure I wanted to exchange trying to remember which key is for which door with which topper color is for which door.  So I really wanted to mark only one key.  But then again, the cheap ones come only more than 4 pieces in a package, and the ones that come in twos are ridiculously expensive.


Then, of course, I could crochet :)  A simple rows of chains, followed by rounds of single crochet until it fits around the key.  Don't cut the yarn before you fit it on the key, so you can pull the opening tightly closed.  Viola! Uniquely yours, a one-of-a-kind crocheted key topper. 

Wednesday, June 15, 2011

Studio Foto Mini



Kemarin aku baru saja mendapat link ini dari sebuah newsletter.  Keren banget!  Tutorial dari Photojojo ini menunjukkan bagaimana caranya kita bisa membuat foto studio mini di rumah dengan 5 barang yang kemungkinan besar sudah kita miliki, terutama kalau kita suka fotografi atau punya toko online sendiri.  Coba deh!

Di dalam tutorial ini juga beberapa link yang mengarah ke ide-ide lain yang serupa.  Salah satunya adalah link dari Strobist ini.  Membuat softbox sendiri dari kardus bekas?? Seru kan?  Aku sudah beberapa kali melihat ide yang serupa, tapi sejauh ini sepertinya ini yang paling sederhana.  Apalagi ditambah kemungkinan untuk membuatnya tanpa alas, sehingga bisa di'tudung'kan di atas obyek yang akan difoto.


Keren kan idenya? Coba yuk!

Simple Photography Home Studio


I just got this link in a newsletter, and it's AWESOME! The tutorial from Photojojo shows you how to make a simple home studio with 5 things you probably already have, if you like photography or are setting up your own online shop.
The link is here.


There are other links in the tutorial, and one of them is this one from Strobist, and it's really fun.  Sofbox from cardboard box, why not? I saw other versions like this before, but I think this one is the simplest so far, and it included the option of making it bottomless so you can put it over objects.  Very cool indeed.


Will definitely put that on the list of things to try.

Thursday, June 2, 2011

Make what you can

I am a beginner crocheter, and nowadays, that basic skill seems to be useful for our tiny new apartment.

Case in point #1:
I bought 2 pieces of cloth from an interior shop as 'emergency curtain', although they are actually a bit too short.  I just hated the feeling of us so exposed with the big glass windows.  We fixed them on the curtain line with safety pins, LOL.  When we started staying overnight there, I bought two more pieces of similar cloth, and decided to turn them into 'proper' curtain.  
As I was dreading the possibility of cutting and finishing tiny strips of cloth to 'hang' the curtain, I was thinking to use felt strips or ribbon instead.  But wait.... I can theoretically crochet those strips, right?  Yay!!  I ended up crocheting them, and did not have to worry about fraying.
The button and crocheted piece

The finished curtain, before hanging

Tadaaa....


Case in point # 2:
We have a tiny terrace, and it turned out that there is a terrace lamp (look, I've been here a week, okay...give me a break ;p ).  Mr. B said that he didn't like the lamp because the light is too harsh (well, it IS a bit too strong for the size of the terrace, I have to agree), so he has an oil lamp to use outside.

My issue was that I had a 'taste' of that lamp, or rather the oil, when we made our move.  The oil spilled and it stinks like hell.  So I would like to avoid using it at (almost) all cost.

I crocheted a simple net to wrap the light cover, and hoped that it would be good enough to soften the light.  It did help.  Yay!
Before: light off

Before:  light on

After:  light off

After: light on... It works!!!

Frankfurt, June 1, 2011.

Buat sesuai kemampuan

Aku sedang belajar crocheting, alias merenda (meskipun yang dibuat sama sekali tidak terlihat seperti berenda, hahaha...) selama beberapa bulan terakhir ini.  Tapi hari-hari terakhir ini, kemampuan dasar ini cukup berguna untuk beberapa hal kecil, terutama karena kami baru pindah ke apartemen baru yang kecil mungil.

Contoh #1:
Aku membeli dua potong kain yang sudah dijahit pinggirannya dari sebuah toko interior hari pertama kami pindahan.  Kami memakainya sebagai gorden sementara, meskipun sebenarnya kekecilan.  Dipasangnya sih pakai peniti, hahaha.  

Setelah kami benar-benar mulai tinggal di sana, akupun membeli dua potong lagi dan mencoba mencari ide untuk mengubahnya menjadi korden 'beneran'.  Membayangkan harus melipat dan menjahitnya, hii.....kayaknya susah.  Bikin gantungan dari kain juga ribet jahitnya satu-satu (maklum, aku nggak punya dan nggak mahir pakai mesin jahit, hehehe...).  Akupun berpikir gimana kalau pakai felt, kan pinggirannya nggak 'mbradul'.  Tapii..... tiba-tiba terlintas...kenapa nggak di-crochet aja??? Yay!!

Kancing dan 'lidah' hasil crochet

Bentuk korden sebelum dipasang

Kalau diitung pakai waktu sih mungkin memang lebih cepat kalau dijahit, tapi karena aku kurang mahir menjahit, oke juga pakai skill yang aku lebih bisa, meskipun hanya sedikit. Tapi yang jelas, nggak akan mbradul, hahaha...
Tadaaaa...terpasang...


Contoh # 2:
Di apartemen itu, kami punya teras kecil.  Dan ajaibnya, baru beberapa hari yang lalu aku sadar kalau teras itu ada lampunya sendiri, hahaha.  Suamiku bilang bahwa dia kurang suka pakai lampu itu karena cahayanya terlalu kuat (ya iya lah... lha wong terasnya kecil banget....).  Jadi dia bilang dia punya lampu minyak yang dia pakai untuk di luar.

Masalahnya adalah, waktu pindahan minyak dari lampu itu sempat tumpah, dan baunyaaaaaa..... ya ampun....  Aku sih enggan membayangkan harus pakai lampu itu.  Makanya aku usahakan membuat penutup sederhana untuk lampu teras itu supaya cahayanya agak sedikit lembut....

Lampu teras, dalam keadaan mati

Lampu teras dalam keadaan hidup

After...dalam keadaan mati... lucu kan...hehehe....

After, dalam keadaan hidup...ngefek kok...

Frankfurt, 1 Juni 2011.